Friday, November 18, 2011

Andai Esok gerimis Lagi

Bila HATI ini KOSONG,
KOSONG nya seperti udara yang SEPI,
SEPI seperti HUJAN,
HUJAN yang turun, tolong sampaikan RINDU ku pada dia yang ku tidak tahu siapa empunya rindu ini,
RINDU yang wujud bagai PELANGI yang terbit dari rintis-rintis gerimis.
Kini ingin sekali ku bermadah indah,
Baru ku sedar HATI yang KOSONG itu sebenarnya RINDU,
RINDU itu mulai SEPI bila HUJAN renyai-renyai,
tatkala ternampak PELANGI disebalik iringan gerimis petang tadi.


Sepi benar senja ini Bayunya semilir Menganak ombak kecil Jalur ufuk pula mengemas terang Kapal dan layar terkapar Mengapa nantikan senja Barukan terdetik Pulang ke pengkalan Gusar malam menghampiri Ku tewas di lautan Tuhan..... Layarkan ku ke arah cintaMu Tuntuni ku menggapai redhaMu Rimbunan kasihMu ku berteduh KepadaMu Ya Tuhan Berikan secebis keinsafan Bekalan sepanjang perjalanan Mencari ketenangan Biar Kau menjadi saksi Tulus tangisku kala dinihari Kesempatan yang hanya sebentar Moga keikhlasanku terlakar Berikan aku hidayah Agar dikuatkan iman yang lemah Moga diberkati hidup ini Menuju bahagia yang kekal abadi PadaMu Tuhan Kan ku serahkan cinta kepadaMu Harapanku moga dikurniakan Manisnya iman berpanjangan Moga lautan hilang gelora Untuk ku berlayar

bila hati mula menuturkan…

Tuturlah duhai hati
jangan bersedih, jangan berduka
gembirakan ruang itu
agar gundah tiada lagi
agar kecewa bisa terbang
tanpa singgah kembali.

hati derita, jiwa sengsara
pasti tiada kemanisan di situ
hanya kepahitan dirasa…
bila hati mula menuturkan
hanya diri mendengar luahan
hanya fikiran bertindak
mentafsir perasaan.


“Andai perasaan itu bisa dipegang ibarat barang , sudah pasti akan ku pegangnya dari hati dan kuletakkannya di tanganku, agar ia tidak lagi membayangiku.Dan sesungguhnya aku tidak berdaya untuk melakukan hal itu, maka segala-galanya ku kembalikan kepada Sang Raja Hati,,kerana hanya kepadaNya lah hamba-hamba Allah itu berserah..”

Sesungguhnya hari kelmarin bagaikan mimpi yang telah berlalu sedangkan hari esok adalah suatu harapan yang indah walaupun hari ini adalah realiti kehidupan sebenarnya.

*bersendiri cuba mentafsir nurani…

No comments:

Post a Comment