Membiarkan cinta itu tertinggal di ruang yang kian kekosongan
bukannya aku sengaja memisahkannya dgn fitrah yg tercipta
Aku cuma tak berupaya meneka warna dalam samar dan gelita
berhias sehelai selendang ungu yang bersulam bibit rindu..
dan sekuntum mawar putih yang beralas sejambak kasih..
Ku titip padanya sebuah puisi menjadi seindah warna pelangi..
Jika kau sayang padaku teruslah sayang padaku
tapi aku tak bisa memaksamu karena itu cintamu
aku hanya bisa menerima dan hidup di dalamnya
penuh bahagia..
Jika kau benci padaku bertanyalah pada dirimu
apamu yang terganggu dengan adanya aku
dari situ kita berdua belajar
siapa kau dan siapa aku
Jika kau sama denganku jangan sesali kepergianku
karena kehilangan yg terbesar bukanlah kematianku
tetapi apa yang mati di antara kita ketika aku masih ada
Dan jika cinta memang ada di antara kita aku tak akan pergi jauh darimu
hidup terus dihatimu menghangatkanmu dalam kedinginan
menenangkanmu dalam kemarahan membawa senyum dalam saat-saat sepi,
aku tidak tidur,aku tidak mati
akulah kekuatan bagimu
selalu ada
Ketika waktu telah di ujung penantian.
Seakan kita akan terpisah, tataplah mataku untuk terakhir kali.
dan kau akan mendapatkan kedamaian yang memang sengaja kusimpan untukmu.
"Aku adalah lelaki yg memegang teguh janjiku.
dan bertahan seterjal apapun cinta itu.
tak peduli ia tak memperdulikanku.
Aku tetap setia menantinya !!"
kaki ku melangkah ,
yang membawa ku pergi menapaki angan-angan….
tangan ku memcapai,
yang memcuba untuk ku melakukan impian…
otak ku ,
yang mengolah fikiranku hingga ku dapat memilih…
hati ku berkata,
yang dapat merasakan suatu perkataan dan keadaan…
tampak lintas kehidupan ku masih panjang…
masih ada cahaya yang harus ku tuju dalam meraih kasih mu
untuk lembayung yang merona
kala mentari tenggelam
ku aturkan satu permintaan
yang selalu kupendam dalam kesabaran
jika cintanya masih untukku
biarkan sayangku utuh miliknya
jika raganya masih mengunjungku
biarkan namanya tetap terukir disanubariku
tanpa guratan keraguan yang bisa menghapusnya
jika kerinduan ini masih kami rasakan
biarkan keegoan ini menghilang
dan biarkan keyakinan menyatukan..
tapi..
jika cintanya hanya ada dalam angan
biarkan kisah kita menjadi kenangan
tanpa harus sisakan luka yang terdalam
camar yang datang kala suria tenggelam
tolong lukiskan kerinduanku lewat kepakkan sayapmu
dalam cakrawala langit biarkan dia melihatnya
sekalipun malam ini tenang
kuwakilkan padamu camar
sejuta kasih untuk orang yang kusayang
permohonanku hanya satu
kembalikan dia dalam dekapanku lagi..
Ketika cinta ada dihadapanmu..
Akankah kamu diam dan hanya melihat sekilas lalu pergi meninggalkan dia..?
Ketika cinta ada dihadapanmu..
Akankah kamu tak menyambut kedatangan nya dan mengucapkan kata,
yang dapat meluluhkan hatinya walaupun hanya untuk berbasa-basi..?
Ketika cinta melirik kearahmu..
Akankah kamu berpaling darinya dan pergi begitu saja,
tanpa melempar senyum terbaikmu dan membalas tatapan matanya..?
cuba kupahami bait-bait kehampaan,..
di tengah tumpukan coretan-coretan tangan ini…
yang maknanya tak kumengerti yang menghadirkan ilusi
dirimu tuk menemani kesibukanku…
meski kini kau tak kumiliki…
tak akan kuhindari jika ini redho Illahi…
jangan anggap diriku berlari atau menghindari…
kuhanya inginkan kebahagiaan hakiki dari Yang Maha Suci…
sampai nanti kudapati,dan tak ada tempat tuk rapuh lagi….
Berbahagialah…..
ku sisipkan puisi pengganti cintaku
Malam itu ku menjadi seniman,
setelah kita putuskan hubungan,
tiada apa yang hendakku katakan,
cuma hilangnya cinta di tengah jalan
Kini ku nanti cinta yang pasti,
cinta pergi pasti ada yang mengganti,
ku padamkan segala coretan lama,
yang tinggal kini cuma sekeping lukisan tiada berwarna
Datangnya cinta kerana sayang,
datangnya sayang kerana kasih,
dan hadirnya kasih kerana rindu,
biar cintaku seharum selasih
Kau hadir tikaku duka,
dalam kelam dikau menjelma,
membuatkan hatiku terasa,
bagai kita singgahsana
Bak rimbunan pohon delima,
begitu utuh dan indah cinta yang ku terima,
tiada apa yang dapatku kata,
cuma air mata menitis menjelma
Kini mimpi tinggal mimpi,
yang ada hanya dirimu dan diriku,
memang ini yang amat ku impi,
kau kini menjadi pengganti cintaku.
“Masihkah ada Harapan”
Gemuruh dadaku makin menyiksa..
Bagai gelegar suara merapi disana..
Aku coba bertahan walau terasa sesak..
Semakin sesak ketika ku temukan namamu..
Perlahan menetes air di pipi kananku..
Aku terus dan masih ingat kamu..
Andai kaki ini bisa berlari,
Kan kuhampiri dirimu yang jauh disana..
Tapi tubuhku tetap terpaku
dengan semua kesibukan yg kucari-cari sendiri..
Masihkah ada harapan untukku ?